PONOROGO | lingkarindonesia.com – Tragedi keracunan makanan kembali terjadi di Ponorogo. Sebanyak 46 warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo mengalami gejala mual, demam tinggi, hingga diare setelah menghadiri acara kenduri peringatan 40 hari meninggalnya seorang warga. Satu korban meninggal dunia usai mendapatkan perawatan medis di RSUD dr. Harjono.
Korban meninggal dunia bernama Miskun Dayun (60), warga setempat yang sebelumnya mengalami pusing, mual, demam tinggi, dan diare parah. Setelah sempat diperiksa oleh petugas medis desa, kondisinya semakin memburuk hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit bersama seorang warga lainnya.
Menurut Kepala Desa Bondrang, Pria Sukaca, pihaknya menerima laporan bahwa puluhan warganya mengalami keracunan makanan setelah menghadiri hajatan di rumah Miswaji, salah satu warga desa.
"Awalnya, kami mendapat informasi dari warga yang mengalami mual, muntah, dan diare setelah menghadiri acara dzikir fida (kenduri). Setelah kami cek, ada 46 warga yang terdampak," ujar Kades Bondrang, Sabtu (1/2/2025).
Sementara itu, Miswaji, pemilik hajatan, mengungkapkan bahwa hajatan tersebut dihadiri sekitar 90 orang dan 46 di antaranya mengalami gejala keracunan.
"Menunya biasa saja, sate dan gulai kambing dari catering. Saat disantap, rasanya juga normal, tidak ada yang aneh," jelasnya.
Menurut Miswaji, keluarganya hanya mengantarkan kambing ke tempat catering, sementara proses pengolahan dan memasak dilakukan oleh pihak catering.
Dari 46 orang yang terdampak; 2 orang dirawat di rumah sakit (1 meninggal dunia, 1 masih dalam perawatan) dan Warga lainnya mengalami gejala ringan dan menjalani rawat jalan di rumah masing-masing.
Menurut Heru Kusmananto, petugas Puskesmas Bondrang, pihaknya telah melakukan pemantauan langsung ke rumah-rumah warga untuk memastikan kondisi mereka tetap stabil.
"Korban meninggal setelah sempat dirawat di rumah sakit, sementara satu orang lainnya masih menjalani perawatan intensif. Warga lain yang mengalami gejala ringan hanya menjalani rawat jalan," paparnya.
Pihak kepolisian telah mengambil sampel makanan dari hajatan untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan. Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian apakah kejadian ini murni akibat keracunan makanan atau ada faktor lain yang mempengaruhi. Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. (eh)
COMMENTS