MADIUN | Lingkaridonesia.com - Unggahan Viral muncul di media sosial dengan akan digelarnya acara pengajian di Desa Teguhan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun.
Unggahan Viral tersebut muncul terkait dengan tarif parkir dan sewa lapak UMKM.
Dalam Surat Edaran tersebut dituliskan bahwa untuk tarif bagi UMKM penjual keliling dipatok tarif Rp. 50.000, untuk UMKM pedagang kaki lima Rp.40.000, dan untuk Parkir sepeda motor di patok tarif Rp 10.000 sedangkan untuk mobil dipatok tarif Rp 20.000.
Hal tersebut memicu keresahan di masyarakat sekaligus pelaku UMKM.
Ditemui di Kantor Desa Teguhan, Bendahara sekaligus Sekretaris Panitia Acara Pengajian, Vicky Aditia, menyatakan bahwa pihaknya akan mengkaji ulang tarif tersebut.
Vicky menjelaskan, bahwa surat edaran yang diunggah di media sosial tersebut memberikan informasi yang kurang lengkap, sehingga terjadi kesalah pahaman.
“Postingan yang diunggah ini untuk pedagang dari luar Desa Teguhan. Sedangkan untuk pedagang dari Desa Setempat, ada penjelasannya yang tidak terekspos di media sosial,” jelas Vicky Aditia, dikonfirmasi di kantor Desa Teguhan.
Ia menambahkan bahwa biaya yang dipatok sudah mencakup untuk kebersihan, air, dan listrik bagi yang berjualan, selain itu juga untuk menjamin kenyamanan pelaku usaha.
Mengenai Tarif Parkir, Vicky mengakui bahwa panitia masih baru, dalam menggelar acara besar. sehingga ada keterbatasan tempat dan persiapan. Sehingga nantinya bisa di kaji ulang.
Diberitakan Sebelumnya, bahwa di media sosial heboh dengan postingan surat edaran tentang acara pengajian di Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, yang akan dilaksanakan hari Selasa malam, 13 Agustus 2024.
Postingan tersebut menuai perhatian luas dan memicu pro dan kontra di kalangan warganet, terutama di Facebook.
Banyaknya netizen yang memprotes tarif parkir dan biaya sewa lapak tersebut yang dianggap memberatkan masyarakat dan pedagang atau pelaku UMKM.
Tarif yang dipatok dalam surat edaran yang diposting itu dirasa tidak umum sehingga sangat meresahkan dan memberatkan pedagang UMKM.
Sementara itu, Kepala Desa Teguhan, Abdullah Albaiti, ketika dikonfirmasi mengatakan akan mengumpulkan semua panitia untuk mengklarifikasi tarif parkir dan sewa lapak UMKM yang dinilai membebani masyarakat tersebut. Mudah - mudahan nantinya untuk harga bisa di kurangi sehingga tidak membebani masyarakat.
Sedangkan Camat Jiwan, Raswiyanto ketika dikonfirmasi mengenai masalah tersebut juga mengatakan, untuk masalah ini sebaiknya ada peninjauan ulang masalah tarif tersebut dan harus menyesuaikan dengan kemampuan masyarakat dan di harapkan ada pembahasan lagi antara Panitia dan Pemerintah Desa.
Sehingga untuk harga bisa menyesuaikan kemampuan UMKM dan masyarakat. Sehingga bisa saling menguntungkan. Selain itu juga agar kegiatan pengajian bisa berjalan lancar dan tidak menimbulkan masalah lebih lanjut di Masyarakat. (Ryo)
COMMENTS