NGAWI | lingkarindonesia.com – Pemerintah Desa Karangjati, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, terus berinovasi dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah pemasangan pagupon atau rumah burung hantu di area persawahan guna mengendalikan hama tikus yang kerap merusak tanaman padi.
Langkah ini merupakan bagian dari program Upsus Ketahanan Pangan yang digalakkan melalui kerja sama aktif antara pemerintah desa, petani, dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL).
Selain mengatasi masalah hama, PPL juga memberikan pendampingan dalam hal penyediaan pupuk, obat-obatan, penggunaan alat pertanian, hingga pengolahan lahan untuk meningkatkan kualitas panen.
Kepala Desa Karangjati, Sumini, menjelaskan bahwa burung hantu merupakan predator alami yang efektif dalam mengurangi populasi tikus sawah, khususnya karena tikus aktif pada malam hari.
"Kami memasang delapan titik rumah burung hantu di sawah warga dengan menggunakan anggaran Dana Desa. Ini solusi alami yang ramah lingkungan dan akan kami tambah jumlahnya sesuai dengan kebutuhan luas lahan," jelas Sumini.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak memburu burung hantu, melainkan menjaga dan mengembangbiakkannya demi keberlangsungan ekosistem pertanian yang sehat.
"Mari kita jaga bersama. Burung hantu ini berpotensi besar membantu petani agar terhindar dari gagal panen. Harapannya, hasil panen bisa melimpah dan meningkatkan kesejahteraan petani," pungkasnya. (Marsono)
COMMENTS