PONOROGO | Lingkar Indonesia.com – Menteri Lingkungan Hidup RI, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, bersama jajaran Forkopimda dan elemen masyarakat, melaksanakan penanaman 10.000 bibit pohon di area Helypad Waduk Bendo, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Sabtu (21/12).
Kegiatan ini merupakan upaya pemulihan ekosistem dan respon cepat terhadap bencana banjir yang melanda Ponorogo beberapa waktu lalu.
Penanaman pohon dilakukan secara serentak bersama berbagai pihak, termasuk Perum Perhutani KPH Madiun dan Lawu Ds, Kepala CDK Pacitan, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bersama Forpimda dan jajaran OPD, serta organisasi seperti Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Pramuka.
Deputi Tata Lingkungan dan SDA Berkelanjutan, Ir. Ari Sudijanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah langkah konkret dalam menangani degradasi lingkungan yang berdampak pada bencana banjir.
"Kegiatan ini adalah tanggapan ekologis untuk mengatasi kerusakan lingkungan akibat sedimentasi dan deforestasi yang terjadi di kawasan Waduk Bendo," jelas Ari.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyambut baik inisiatif Menteri Lingkungan Hidup dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif menanam pohon sebagai bentuk dzikir ekologis.
"Pak Menteri telah memberi contoh luar biasa, bagaimana dari perjalanan karirnya bisa sampai jadi menteri yaitu dengan menanam. Semoga ini menjadi inspirasi bagi kita semua," ujar Bupati Sugiri.
Dr. Hanif Faisol Nurofiq menyoroti pentingnya mengembalikan fungsi hutan di area yang sebelumnya digunakan untuk pembangunan Waduk Bendo ini. Ia menegaskan bahwa kawasan ini adalah lahan pinjam pakai, sehingga perlu dihijaukan kembali demi menjaga ketahanan ekosistem.
"Dulunya kawasan ini adalah hutan lebat. Kini tugas kita adalah mengembalikan tutupan hutan agar kawasan ini kembali menjadi sumber kehidupan," jelas Menteri Hanif.
Masih menurutnya, tiga krisis lingkungan yang harus menjadi prioritas bersama yaitu Perubahan Iklim, Krisis Sampah dan Krisis Keanekaragaman Hayati.
Sebagai langkah strategis, ia berkomitmen untuk berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten untuk mengatasi tantangan ini.
"Kami ingin dalam lima tahun ke depan, ketahanan alam, kualitas air sungai, tutupan hutan, dan pengelolaan sampah di Ponorogo dapat menjadi lebih baik," pungkasnya. (Eh)
COMMENTS